Metaanalisis: Perbandingan Hasil Terapi dan Efek Samping yang Berkaitan dengan Obat Penurun Gula Darah

Artikel ini sudah dibaca 4223 kali!

Sebuah metaanalisis dilakukanĀ untuk membandingkan efikasi dan keamanan yang berkaitan dengan penggunaan obat penurun gula darah (termasuk insulin). Metanalisis tersebut bersumber dari artikel jurnal dari Cochrane Library Central Register of Controlled Trials, Medline dan Embase. Penelitian yang digunakan dipilih secara random, dengan kriteria masa trialĀ dilaksanakan selama setidaknya 24 minggu.

Yang menjadi outcome utama yang dianalisis adalah mortalitas terkait kejadian kardiovaskular. Outcome sekunder antara lain adalah mortalitas dari semua penyebab, kejadian efek samping yang berat, infark miokard, stroke, kadar HbA1c, kegagalan terapi, hipoglikemia dan berat badan,.

Pada penelitian yang membandingkan antara penggunaan metformin tunggal, kombinasi metformin dengan 1 obat lain (dual therapy), dan kombinasi metformin + sulfonilurea dengan 1 obat lain (triple therapy)Ā didapatkan hasil berikut:

  • Dari total 301 clinical trial , 177Ā penelitian (dengan total 56598 pasien) menggunakan metformin dalam dosis tunggal, 109 penelitian (total 53030 pasien) menggunakan dual terapi, serta 29 penelitian (total 10598 pasien) menggunakan triple terapi, didapatkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna yang berkaitan dengan kejadian kardiovaskular maupun kematian akibat penyebab lainnya.
  • Penggunaan sulfonilurea, thiazolidinedione, DPP-4 inhibitor, danĀ Ī±-glucosidase inhibitor dengan metformin dibandingkan dengan metformin berkaitan dengan kadar HbA1c yang lebih tinggi.
  • Sulfonilurea dan insulin basal memiliki kaitan paling besar dengan lebih tingginya kejadian hipoglikemia.
  • Saat dikombinasikan dengan metformin, obat-obatan penurun gula darahĀ berkaitan dengan kadar HbA1c yang serupa. Pada kombinasi tersebut, penggunaan SGLT-2 inhibitor memiliki risiko hipoglikemia yang paling rendah.
  • Pada penggunaan kombinasi dengan metformin dan sulfonilurea, GLP-1 receptor agonistsĀ memiliki risiko kejadian hipoglikemia yang paling rendah.

Dari penelitian-penelitian tersebut didapatkan bahwa penggunaan terapi dengan metformin, berkaitan dengan kadar HbA1c yang sama atau lebih rendah, yang menunjukan bahwa kontrol gula darah terjadi dengan lebih baik.Ā Hasil metanalisis tersebut konsisten dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh American Diabetes AssociationĀ yang merekomendasikan penggunaan metformin sebagai monoterapi pada terapi inisial pasien dengan diabetes mellitus tupe 2. Penggunaan obat tambahan disesuaikan dengan pertimbangan kondisi pasien secara spesifik.

Palmer SC, dkk. A Meta-analysis:Ā Comparison of Clinical Outcomes and Adverse Events Associated With Glucose-Lowering Drugs in Patients With Type 2 Diabetes.Ā JAMA. 2016;316(3):313-324. doi:10.1001/jama.2016.9400.

 

Medicinesia

Sebuah website yang didedikasikan untuk mahasiswa kedokteran maupun ilmu kesehatannya lainnya di Indonesia.